
Satu lokakarya internasional yang diselenggarakan FFTC bersama Dewan Riset Pertanian Pilipina (PCARRD) beberapa waktu lalu di Los Banos, Pilipina mencoba mengamati status pupuk dan pestisda hayati di seputar Asia-Pasifik, penerimaan petani, serta masalah yang dihadapi. Dan bagaimana caranya agar petani, khususnya petani kecil, lebih bersemangat menerima dan menggunakan pupuk dan pestisida hayati.
Pertemuan tersebut telah memberi pemahaman yang lebih baik tentang kemanjuran dan keamanan teknologi agens hayati bagi pertanian skala kecil dan memberi gambaran jelas tentang status dan prospek agens hayati sebagai strategi yang menjanjikan bagi produksi tanaman yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara itu kebanyakan petani kecil di kawasan Asia masih meneruskan ketergantungan pada pupuk dan pestisida anorganik. Pangsa alternatif hayati di pasar perlindungan tanaman baru 1-2%, itupun didominasi oleh produk rekayasa genetik Bt.
Padahal, peluang mengembangkan teknologi agens hayati dan aplikasinya di Asia sangat besar karena cukup efektif dan efisien biaya, mudah diproduksi secara masal, sesuai untuk GAP, pangan aman dan ramah lingkungan. Beberapa negara Asia-Pasifik sudah melakukan langkah terobosan cukup berarti dalam pengembangan teknologi agens hayati, di antaranya Jepang, Korea dan Taiwan. Upaya itu dilengkapi dengan kegiatan promosi untuk mendorong penerimaan dan penggunaan oleh petani kecil. Namun, secara umum kemajuan peranan teknologi agens hayati kelihatannya masih lamban.
Di Jepang, Federasi Koperasi Pertanian Tokachi (TFAC) memproduksi dan mendistribusikan jenis-jenis pupuk hayati rhizobium, ada untuk tanaman kedelai dan kacang-kacangan lain, untuk inokulasi benih leguminosa dan untuk pelapis benih rerumputan leguminosa. Di Hokaido, 80% petani menggunakan pupuk hayati ini.
Di Korea Selatan, pangsa pestisida hayati di pasar pestisida (2007) sudah mencapai 2,8% (US$ 35 juta). Pestisida hayati andalan yang luas digunakan petani adalah campuran kuning telur dengan minyak makan (egg yolk and cooking oil mixture/EYCO) untuk melawan berbagai hama dan menyehatkan tanaman. (Sinar Tani)